Memilih Bibit Babi Yang Baik
Keberhasilan di dalam usaha ternak babi adalah juga sangant tergantung
kepada pemeliharaan induk dan pejantan yang memiliki sifat-sifat baik.
Oleh karena itu para peternak yang maju, tentu saja akan selalu
mengadakan seleksi terhadap ternaknya. Seleksi berarti memilih hewan
ternak yang bernilai tinggi, yakni memilih babi-babi yang menguntungkan.
Dengan seleksi itu diharapkan ada perbaikan karakter ekonomi tertentu,
terutama mengenai :
Pelaksanaan Seleksi
Untuk memilih babi-babi dewasa yang hendak dijadikan bibit, bias dilakukan dengan berbagai cara, yakni atas dasar :
Pemilihan individu ini terutama berpangkal pada:
2. Pemilihan berdasarkan silsilah
Babi-babi yang hendak dipakai sebagai bibit harus diketahui jenis atau bangsa serta tipenya. Pemilihan terhadap suatu bangsa babi atau strain yang hendak diternakkan tentu saja tergantung pada kesenangan peternak dan lingkungan di mana bangsa tersebut sudah banyak diternakkan. Dan selanjutnya untuk mengetahui bangsa babi tersebut termasuk tipe pedaging atau spek, bias diamati pada bentuk luarnya. Adapun perbandingan sifat-sifat terpenting kedua tipe tersebut ialah :
- Pertumbuhan : Cepat
- Daya Tahan : Kuat
- Produksi : Cukup Baik
Di dalam suatu usaha untuk memajukan
dan mengembangkan ternak babi, para peternak bukanlah sekedar
memperbanyak atau mengembangbiakkan ternaknya, melainkan sekaligus
memuliakan ternak (mengupgrade). Di sini pada semua babi induk dan
ejantan yang hendak dikawinkan harus dilakukan seleksi terlebih dahulu.
Dengan demikian perkawinan bukan terjadi secara kebetulan atau liar,
melainkan diatur dan terarah.- Daya Tahan : Kuat
- Produksi : Cukup Baik
Pelaksanaan Seleksi
Untuk memilih babi-babi dewasa yang hendak dijadikan bibit, bias dilakukan dengan berbagai cara, yakni atas dasar :
1. Pemilihan individu.
2. Pemilihan atas hasi produksi.
3. Pemilihan berdasarkan silsilah.
1. Pemilihan individu 2. Pemilihan atas hasi produksi.
3. Pemilihan berdasarkan silsilah.
Pemilihan individu ini terutama berpangkal pada:
a) Kesehatan
Babi yang hendak dijadikan bibit harus betul-betul kuat dan sehat. Tanda-tanda babi yang sehat
- Nafsu makan baik, normal.
- Pertumbuhan baik, cepat menjadi besar.
- Lincah, gesit. - Kotoran tan terlalu keras atau encer.
- Air kencing keluar terputus-putus(pejantan).
- Ekor melingkar
- Pertumbuhan baik, cepat menjadi besar.
- Lincah, gesit. - Kotoran tan terlalu keras atau encer.
- Air kencing keluar terputus-putus(pejantan).
- Ekor melingkar
b) Kesuburan dan sifat keibuan
-
Babi induk yang subur Induk yang subur ialah induk yang pada setiap
kali birahi mampu memproduksi ata mengovulasikan sel telur dalam jumlah
besar, 14 – 18 buah. Dan sejumlah besar di antaranya bias ditunasi,
sehingga pada saat induk itu melahirkan jumlah anaknya pun cukup banyak.
Dan induk yang subur ini pada umumnya memiliki intensitas beranak yang
cukup baik, minimal dua kali beranak dalam waktu 1 tahun.
- Sifat keibuan Adalah induk-induk yang pandai merawat anak-anaknya da produksi air susu pun banyak, sehingga mereka selalu siap menyusui anaknya dengan rajin. Hal ini sama sekali berbeda dengan induk-induk yang memiliki sifat buas, mereka pasti akan selalu memusuhi anak-anaknya dan bahkan kurang mengerti terhadap anak-anaknya yang tertindih. Jadi induk-induk yang baik bukan saja mereka yang bias menghasilkan anak banyak, melainkan juga induk-induk yang mampu memproduksi air susu yang cukup tinggi dan bias merawat anak-anaknya dengan baik. Sebab induk yang produksi susunya sedikit, anak-anaknya pasti banyak yang mati kelaparan. Demikian pula bagi induk yang tak memiliki sifat keibuan, maka anak-anak asuhannya pun pasti akan banyak yang mati akibat tertindih atau terlantar. Demikian kedua faktor ini betul-betul sangat penting di dalam seleksi. Walaupun jumlah anak yang dilahirkan itu bias dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur induk, kondisi induk waktu kawin serta pejantan yang dipakai, namun setiap individu secara alamiah memiliki tingkat kesuburan dan sifat keibuan yang berbeda-beda.
- Sifat keibuan Adalah induk-induk yang pandai merawat anak-anaknya da produksi air susu pun banyak, sehingga mereka selalu siap menyusui anaknya dengan rajin. Hal ini sama sekali berbeda dengan induk-induk yang memiliki sifat buas, mereka pasti akan selalu memusuhi anak-anaknya dan bahkan kurang mengerti terhadap anak-anaknya yang tertindih. Jadi induk-induk yang baik bukan saja mereka yang bias menghasilkan anak banyak, melainkan juga induk-induk yang mampu memproduksi air susu yang cukup tinggi dan bias merawat anak-anaknya dengan baik. Sebab induk yang produksi susunya sedikit, anak-anaknya pasti banyak yang mati kelaparan. Demikian pula bagi induk yang tak memiliki sifat keibuan, maka anak-anak asuhannya pun pasti akan banyak yang mati akibat tertindih atau terlantar. Demikian kedua faktor ini betul-betul sangat penting di dalam seleksi. Walaupun jumlah anak yang dilahirkan itu bias dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur induk, kondisi induk waktu kawin serta pejantan yang dipakai, namun setiap individu secara alamiah memiliki tingkat kesuburan dan sifat keibuan yang berbeda-beda.
c) Pemilihan atas hasil produksi
Seleksi yang didasarkan atas hasil produksi ini sangat erat hubungannya
dengan kesuburan dan sifat eibuan induk. Sebab pemilihan bibit ini
ditujukan terhadap hasil produksi keturunan. Adapun hasil keturunan yang
dimaksud antara lain ialah :
-
Jumlah dan berat anak pada setiap kelahiran hendaknya merata, tidak ada
ynag terlalu kecil ataupun terlalu besar. Sedangkan berat anak babi
waktu lahir yang akan dijadikan bibit rata-rata 1,5 kg dengan jumlah
anak yang dilahirkan rata-rata 12-14 ekor.
- Angka kematian sampai pada penyapihan rendah. Jumlah anak yang bias dipelihara sampai umur 3 minggu : 10-12 ekor, sedangkan sampai dengan disapih pada umru 6-8 minggu : 9-5 ekor.
- Pertumbuhan berat badan cukup bagus, Misalnya : 1. Umur 3 minggu mencapai berat 6 kg 2. Umur 6 minggu: 13 kg. 3. Umur 8-10 bulan mencapai 100 kg (dipotong).
- Persentase kerkas tinggi : 70-75%. Lebih jelasnya perhatikan diagram berikut :
- Angka kematian sampai pada penyapihan rendah. Jumlah anak yang bias dipelihara sampai umur 3 minggu : 10-12 ekor, sedangkan sampai dengan disapih pada umru 6-8 minggu : 9-5 ekor.
- Pertumbuhan berat badan cukup bagus, Misalnya : 1. Umur 3 minggu mencapai berat 6 kg 2. Umur 6 minggu: 13 kg. 3. Umur 8-10 bulan mencapai 100 kg (dipotong).
- Persentase kerkas tinggi : 70-75%. Lebih jelasnya perhatikan diagram berikut :
Keterangan | Baik | Sedang | Kurang |
Berat babi umur 8 minggu | 16 kg | 14 kg | 12 kg |
Jumlah anak | 12 ekor | 10 ekor | 8 ekor |
Yang bisa dipelihara/ disapih | 10 ekor | 8 ekor | 6 ekor |
d) Temperamen Induk-induk yang temperanmenya jelek harus diafkir, misalnya buas, nervous.
e) Bentuk luar yang baik
e) Bentuk luar yang baik
1). Babi induk yang baik
- Kepala : Besarnya sedang, rahang ringan.
- Tubuh : Panjang, pada punggun agak berbentuk busur dan kuat
- Bahu : Lebar dan rata dengan punggung
- Perut : Bila dipegang lunak, halus
- Jumlah putting : Cukup banyak, 12-14 buah dan letaknya simetris, genap.
- Kaki : Kaki kuat, lurus, tumit kuat, kuku rapat, simetris dan kuat
- Ham (paha) : tebal, lebar - Ekor : melingkar (menunjukkan babi yang sehat)
- Tubuh : Panjang, pada punggun agak berbentuk busur dan kuat
- Bahu : Lebar dan rata dengan punggung
- Perut : Bila dipegang lunak, halus
- Jumlah putting : Cukup banyak, 12-14 buah dan letaknya simetris, genap.
- Kaki : Kaki kuat, lurus, tumit kuat, kuku rapat, simetris dan kuat
- Ham (paha) : tebal, lebar - Ekor : melingkar (menunjukkan babi yang sehat)
2). Babi jantan
- Kepala : Ringan.
- Kepala : Ringan.
- Pandangan : Tajam.
- Tubuh : Panjang, pada punggung agak melengkung dan kuat.
- Bahu : Lebar, dalam dan rata dengan punggung.
- Kaki : Kuat, lebih-lebih kaki belakang, dengan tumit yang kuat.
- Kuku : Rapat, simetris, bersih.
- Testes : Besarnya sama, simetris.
- Jumlah putting : cukup banyak, 12-14 buah dan genap.
- Perut : Bagian bawah rata.
- Temperamen : Agresif, bersemangat.
- Tubuh : Panjang, pada punggung agak melengkung dan kuat.
- Bahu : Lebar, dalam dan rata dengan punggung.
- Kaki : Kuat, lebih-lebih kaki belakang, dengan tumit yang kuat.
- Kuku : Rapat, simetris, bersih.
- Testes : Besarnya sama, simetris.
- Jumlah putting : cukup banyak, 12-14 buah dan genap.
- Perut : Bagian bawah rata.
- Temperamen : Agresif, bersemangat.
2. Pemilihan berdasarkan silsilah
Babi-babi yang hendak dipakai sebagai bibit harus diketahui jenis atau bangsa serta tipenya. Pemilihan terhadap suatu bangsa babi atau strain yang hendak diternakkan tentu saja tergantung pada kesenangan peternak dan lingkungan di mana bangsa tersebut sudah banyak diternakkan. Dan selanjutnya untuk mengetahui bangsa babi tersebut termasuk tipe pedaging atau spek, bias diamati pada bentuk luarnya. Adapun perbandingan sifat-sifat terpenting kedua tipe tersebut ialah :
Bentuk Luar | Tipe Spek | Pedaging |
Bentuk badan | Pendek, lebar dan dalam | Panjang |
Kepala | Agak pendek dan rahang berat | Agak panjang dengan rahang ringan |
Bagian tubuh | Bahu lebar dalam | Ringan, dada dangkal |
Bagian tengah | Pendek, lebar | Lebar, panjang |
Bagian belakang | Lebar, pendek, bulat berlemak | Lebar, panjang dan silang segi empat dengan ham yang dalam |
Bagian kaki | Pendek, lebar | Agak ringan |
Komentar
Posting Komentar