Pentingnya Hewan Dalam Kehidupan Manusia

Pada awal masa kehidupan, hewan hidup secara liar di habitatnya masing-masing. Terpisah dengan manusia. Sejarah mengajarkan bahwa hewan telah diburu oleh manusia untuk dimakan sejak dahulu kala. Saat zaman berburu dan mengumpulkan makanan berubah menjadi zaman bertani dan bercocok tanam, manusia mengubah gaya hidup menjadi agraris dan mulai melakukan domestikasi terhadap hewan agar mereka dapat tinggal bersama-sama dengan manusia. Manusia melihat hewan-hewan liar ini dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan mereka. 
  
 Domestikasi merupakan suatu proses evolusi dimana terjadi perubahan sifat pada hewan sehingga ia berbeda secara genetik dengan leluhurnya yang bersifat liar. Terdapat perbedaan antara hewan domestik dengan satwa liar. Hewan domestik akan bersikap lebih tenang dan toleran terhadap manusia, berukuran lebih kecil dan gemuk, serta mengalami pengecilan ukuran gigi dan otak. Perubahan sifat ini kemudian dapat diwariskan kepada keturunannya. Hewan domestik berbeda dengan hewan yang telah dijinakkan (tamed animals). Walaupun lebih terbiasa dengan kehadiran manusia, mereka tetap memiliki insting sebagai satwa liar. Hewan ini hanya mengalami perubahan tingkah laku tanpa perubahan genetik, sehingga keturunannya akan kembali bersifat liar. Hal ini penting untuk diingat, sebab serigala paling jinak pun akan tetap lebih berbahaya dibandingkan dengan anjing domestik. Hewan-hewan didomestikasi untuk berbagai tujuan. Sebagian hewan dimanfaatkan sebagai sumber makanan atau produk ekonomis lainnya. Sapi, babi, kambing, domba, dan unggas dipelihara dan dibiakkan sebagai sumber daging, susu, dan telur. Para peneliti menyimpulkan bahwa hewan-hewan ini mulai didomestikasi oleh manusia sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebagian hewan lain dimanfaatkan untuk bekerja dan sarana transportasi. Sebelum terjadi revolusi industri, kuda, sapi, dan kerbau merupakan sumber tenaga paling utama untuk melakukan berbagai pekerjaan. Di beberapa negara, trah anjing tertentu digunakan untuk membantu menarik kereta. 

Anjing (Canis lupus familiaris) merupakan hewan pertama yang didomestikasi oleh manusia dari serigala (Canis lupus), yaitu sejak lebih dari 15.000 tahun yang lalu. Anjing merupakan hewan domestik yang multifungsi, mulai dari membantu perburuan hingga menjaga hewan ternak. Selain dipelihara sebagai hewan kesayangan, anjing dan kucing dipercaya oleh manusia untuk hasil panen dari serangan tikus dan rodensia lainnya. Kucing sendiri pertama kali didomestikasi oleh bangsa Mesir sekitar 10.000 tahun yang lalu. Nenek moyang kucing (Felis silvestris catus) adalah kucing liar Afrika (Felis silvestris lybica). Saat ini, anjing dan kucing merupakan hewan domestik yang paling banyak dipelihara oleh manusia di dalam lingkungan rumah sebagai hewan kesayangan (pet animals). Di Amerika Serikat, terdapat sekitar 60 juta ekor anjing dan 75 juta ekor kucing. Negara ini memiliki populasi anjing dan kucing yang terbesar di dunia, yang totalnya melebihi seluruh populasi manusia di Jepang. :D Selain anjing dan kucing, masih banyak hewan yang banyak dipelihara oleh manusia sebagai hewan hobi, seperti kelinci, hamster, burung, ular, kura-kura, dan ikan. Kelompok ini disebut sebagai hewan eksotik. Secara harfiah, hewan eksotik berarti hewan langka, hewan yang tidak umum dipelihara oleh manusia. Namun pada prakteknya, yang digolongkan sebagai hewan eksotik adalah semua hewan yang dipelihara oleh manusia selain anjing, kucing, dan hewan ternak. Ini berarti bahwa tarantula dan kalajengking termasuk sebagai hewan eksotik. :|


Hewan domestik yang dipelihara untuk tujuan produksi disebut hewan ternak (livestock atau farm animals), sedangkan bangsa burung yang diternakkan disebut unggas (poultry). Sapi merupakan hewan ternak mamalia yang paling banyak dipelihara di seluruh dunia, dengan total populasi sebanyak 1,5 miliar ekor. Brazil dan India masing-masing memiliki sekitar 200-an juta ekor sapi. Sapi diternakkan untuk dipotong dan dikonsumsi dagingnya atau diperah susunya. Apabila dipertimbangkan juga berat badannya, maka total massa sapi akan melebihi total massa manusia yang berada di atas permukaan bumi ini. Sementara itu, ayam merupakan unggas yang paling banyak dipelihara. Terdapat 18 miliar ekor ayam di seluruh dunia. China memiliki 4,6 miliar ekor ayam, Amerika Serikat 2 miliar, disusul Indonesia dan Brazil dengan 1,2 miliar ekor ayam. Di antara semua usaha peternakan di Indonesia, perputaran uang paling banyak terdapat pada usaha peternakan ayam. Sebab orang Indonesia sangat hobi makan daging ayam dibandingkan makan daging sapi. Dalam sehari, orang Indonesia bisa makan daging ayam lebih dari satu kali. Hal sebaliknya terjadi di negara maju, dimana konsumsi daging ayam tidak sepopuler daging sapi. Bicara tentang Indonesia, negara kita ini sangat terkenal dengan keberagaman satwa liarnya. Hal ini berkaitan dengan letak geografis Indonesia, iklimnya yang mendukung, serta keanekaragaman tumbuhan sebagai habitatnya. Di Indonesia terdapat 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi, dan 17% spesies burung yang ada di dunia. Beberapa di antaranya merupakan spesies khas Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain di dunia, seperti komodo, orang utan, tarsius, elang Jawa dan burung cendrawasih. Keberagaman satwa di Indonesia berada di posisi ke-2, hanya kalah dari Brazil yang memiliki hutan Amazon.

Terakhir.. Hewan juga dapat digunakan sebagai objek percobaan di laboratorium. Beberapa hewan seperti tikus dan mencit banyak digunakan untuk penelitian dan perkembangan sains sebagai hewan laboratorium. Salah satu contoh penggunaan mereka dalam sains terapan adalah di bidang biomedis. Penelitian mengenai kesehatan, penyakit, dan obat-obatan terlebih dahulu diujikan kepada hewan laboratorium sebelum diaplikasikan untuk kesehatan manusia.

Komentar

Postingan Populer